Rss Feed

Sekolah Mode Mulai Dilirik

SEKOLAH MODE menjadi ujung tombak bagi dunia fashion. Sebab, lembaga itu mencetak talenta baru yang akan menjadi generasi penerus bagi desainer yang ada saat ini.

Hasil rancangan mereka pun layak diacungi jempol. Apalagi, di era industri kreatif yang berkembang pesat saat ini sekolah mode menarik perhatian banyak pihak, sekaligus membuka celah bagi lapangan pekerjaan baru. Fashion school tampaknya sudah mulai dilirik oleh banyak kaum muda.

Dengan semakin berkembangnya dunia mode di Indonesia, eksistensi sekolah fashion juga terkena imbasnya. Menurut salah satu pengajar sekolah fashion terkenal di Jakarta La Salle College International Jakarta, Truly Hutagalung, sejak 2000 sampai sekarang, siswa La Salle mengalami peningkatan signifikan. Saat ini siswa yang belajar fashion sudah mencapai 200?250 orang.

Keberadaan sekolah fashion di Indonesia tentunya memiliki pengaruh yang besar terhadap dunia mode di negara ini. Menurut Truly, dengan adanya sekolah fashion, Indonesia akan semakin banyak memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih berpengalaman dalam bidang fashion karena memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai.

"Dengan begitu, bakat yang dimiliki para SDM yang bekerja di dunia fashion akan semakin mudah dikembangkan sehingga dunia fashion di Indonesia juga akan semakin cepat berkembang," papar Truly.

Saat ini busana bukan hanya berfungsi sebagai penutup aurat, juga sudah memiliki fungsi sebagai ajang pengekspresian dan eksistensi diri. Tidak jarang pula busana dijadikan sebagai ajang pembuktian prestise yang dimiliki seseorang. Bahkan, golongan sosial seseorang saat ini sudah bisa dilihat dari busana yang dikenakannya. Itulah salah satu alasan dunia mode di Indonesia berkembang dengan pesat. Perkembangan ini tentunya harus didukung dengan SDM yang berpendidikan.

Indonesia sendiri memiliki beberapa sekolah mode yang bisa menjadi alternatif, mulai franchise sekolah mode internasional seperti La Salle College International Jakarta, Bunka School of Fashion dan ESMOD, atau sekolah mode lokal layaknya Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo atau Indonesia International Fashion Institute (IIFI).

La Salle College International Jakarta, yang sudah berdiri sejak 1997, saat ini merupakan salah satu sekolah fashion yang terkenal di Indonesia. La Salle memiliki dua program di bidang fashion, yaitu fashion design dan fashion business. Truly menjelaskan, dalam fashion design, siswa akan mempelajari bagaimana cara mendesain busana sampai proses produksinya.

Siswa yang mengambil program ini nantinya dapat memiliki karier sebagai seorang desainer, fashion consultant, fashion stylist, sampai fashion journalist. Sementara dalam fashion business, yang dipelajari adalah cara membuat sebuah branded dan pemasarannya. Untuk program ini, siswa nantinya dapat bekerja sebagai fashion editor, brand manager, sampai pemilik butik.

Kontribusi La Salle terhadap dunia yang identik dengan serbaglamor ini tidak perlu diragukan lagi. Saat ini sudah banyak lulusan dari La Salle yang bekerja sebagai store manager, brand manager, bahkan desainer di sebuah label yang tentunya akan memajukan industri mode di Indonesia.

Untuk ke depannya, Truly memprediksikan, dunia fashion di negara ini akan semakin bertambah baik dengan jumlah produksi yang semakin meningkat. Prediksi ini diucapkan bukan tanpa dasar. Truly mencontohkan, dalam beberapa tahun ke depan, jumlah mal yang ada di Indonesia akan semakin bertambah.

"Nah, 80% dari isi mal adalah pakaian dan kemungkinan sebagian besar merupakan produksi Indonesia. Jadi, bukan tidak mungkin dunia mode di negara kita akan terus semakin berkembang," paparnya.

Seperti juga La Salle, ESMOD pun memiliki tujuan dan program pengajaran yang tidak jauh berbeda. Hasil pendidikan dan pengalaman yang didapat para siswa selama studi di ESMOD kemudian akan diperlihatkan dalam sebuah presentation show pada saat kelulusan. Presiden ESMOD Jakarta Maya Dewi Hartanto mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk ujian terakhir dan debut siswa-siswi ESMOD.

"Di Graduation Show, kami membiarkan mereka berkreasi dan berekspresi dalam mewujudkan karya. Dengan begitu, mereka akan menunjukkan warna asli yang akan menjadi karakter dan ciri khas masing-masing murid," ujarnya.

Ya, di ESMOD Graduation Show merupakan puncak berakhirnya masa studi sekaligus gerbang awal bagi mereka untuk memperlihatkan hasil kerja keras selama studi tiga tahun. Tidak ketinggalan menjadi ajang memperoleh tawaran kerja dari para pelaku mode yang akan hadir di event tersebut.

Lewat graduation show tersebut, hingga saat ini terdapat setidaknya 492 alumni yang telah berhasil merintis jalannya di bidang mode. Bahkan, beberapa di antaranya telah memiliki label busana ataupun aksesori sendiri.

Namun sayangnya, perkembangan dunia mode sepertinya tidak akan diikuti dengan semakin banyaknya sekolah fashion yang ada di Indonesia. Truly beranggapan, para pemilik modal masih belum banyak yang berminat membuat sekolah fashion karena dianggap tidak menguntungkan.

Itulah mengapa kebanyakan sekolah fashion yang ada di Indonesia merupakan cabang dari sekolah fashion dari luar negeri. Karena masuk kategori sekolah internasional, tidaklah aneh jika biaya sekolah fashion tergolong mahal.



Sumber : Okezone

1 comments:

NURUL FARID said...

halo sesama orang cilegon..aku follow blog mu yah...
follow aku balik yah..di http://azkaaqeela.blogspot.com

Post a Comment

:: About Me ::

My photo
cilegon.serang, banten, Indonesia
:: SITOY :: is my Nick Name. I am a sloppy woman, does not mean weak. I am choosy , not like in the order. like drawing , playing the internet , dinner , like touring , like eating chocolate, I love eating "chicken noodles" , I like surprises , I like the adventurous. I do not like to read , I hate snakes , furry animals and splitting. I like a small child. I love my little brother and my boyfriend. I love to play with my friends.

:: My Friend ::